Nama : Hoirotun Nisak
NIM : 15630028
NIM : 15630028
Baterai
adalah suatu alat yang dapat menghasilkan energi listrik dengan melibatkan
transfer elektron melalui suatu media yang bersifat konduktif dari dua
elektroda (anoda dan katoda) sehingga menghasilkan arus listrik dan beda beda
potensial. Komponen utama pada baterai terdiri dari elektroda dan elektrolit.
Bahan dan luas permukaan elektroda mampu mempengaruhi jumlah beda potensial
yang dihasilkan. Setiap bahan elektroda memiliki tingkat potensial elektroda
(E°) yang berbeda-beda. Jika luas permukaan elektroda diperbesar maka akan
semakin banyak elektron yang dapat dioksidasi dibandingkan dengan elektroda
dengan luas permukaan yang kecil (Kartawidjaja dan Abdurrochman, 2008).
Baterai
memiliki beberapa komponen penting yang terdapat di dalamnya, yaitu anoda
(kutub positif), katoda (kutub negatif), jembatan garam dan larutan elektrolit.
Baterai memiliki reaksi kimia antara elektroda dengan larutan elektrolitnya
sehingga akan menghasilkan suatu beda potensial. Beda potensial antara
elektroda positif dan negatif akan menghasilkan tegangan sel baterai. Jadi,
prinsip utama dari baterai sendiri adalah memanfaatkan reaksi yang berasal dari
keempat komponen, yaitu katoda, anoda, jembatan garam dan elektrolit (Syukri,
1999).
Sel Volta dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:
1. Sel Volta Primer
Sel
volta primer merupakan sel baterai yang tidak dapat diisi lagi jika sumber
energinya telah habis. Adapun contoh sel volta primer adalah:
a.
Sel
Kering Karbon Seng
Sel kering karbon
ditemukan oleh Ir. Georges Leclanche (1839-1882) yang paling umum dan mudah
didapatkan.Berbagai usaha peningkatan telah dilakukan sejak itu, tetapi yang
mengejutkan adalah desain awal tetap dipertahankan yaitu sel kering mangan.
Sel
kering mangan terdiri dari bungkus dalam zink (Zn) sebagai elektroda negative (anoda),
batang karbon/grafit (C) sebagai elektroda positif (katoda) dan pasta MnO2 danNH4Cl
yang berperan sebagai larutan elektrolit.
Anoda : logam seng (Zn)
Katoda : batang karbon/gafit (C)
Elektrolit : MnO2, NH4Cl dan serbuk karbon (C)
Reaksi yang terjadi adalah:
Anoda Zn (-) :Zn(s)→
Zn2+(aq)+ 2e-
Katoda C (+) :2MnO2(s)+2NH4+(aq) + 2e-→ Mn2O3(s)+ 2NH3(aq) + H2O(l)
Reaksi total :Zn(s) +
2MnO2(s) + 2NH4+(aq)→
Zn2+(aq) + Mn2O3(s) + 2NH3(s) + H2O(l)
Sel
kering karbon banyak digunakan untuk radio, lampu senter, jam dinding, dan
mainananak-anak. Struktur sel kering seperti gambar di bawah ini :
b.
Baterai Alkalin
Baterai
Alkalin merupakan sel Leclancheyang mempunyai kekuatan arus listrik dan
bedapotensial 1,5 volt. Dalam sel kering alkalin padatan KOH atau NaOH
digunakan sebagaiganti NH4Cl. Umur sel kering mangan (bateraibiasa)
diperpendek oleh korosi zink akibatkeasaman NH4Cl. Sedangkan pada
sel kering, alkali bebas masalah ini karena penggantianNH4Cl yang
bersifat asam dengan KOH/NaOHyang bersifat basa. Jadi umur sel kering
alkalilebih panjang.Selain itu juga menyebabkan energi yang lebih kuat dan
tahan lama.Reaksi yang terjadi ialah:
Reaksi total : Zn + 2MnO2+ H2O→
Zn2++ Mn2O3+ 2OH–
Zn2++ Mn2O3+ 2OH–
c.
Sel
Merkuri Oksida
Sel merkuri atau disebut juga baterai kancing jenisRuben Mallory.Sel jenisini telah dilarang penggunaannyadan ditarik dari peredaran sebab bahaya yangdikandungnya (logam berat merkuri). Baterai kancing initerdiri atas seng (anoda) dan merkuri(II) oksida (katoda).Kedua elektroda tersebut berupa serbuk padat.Ruang diantara kedua elektroda diisi dengan bahan penyerap yangmengandung elektrolit kalium hidroksida (basa, alkalin). Reaksi redoks yang terjadi dalam sel adalah sebagai berikut:
Sel merkuri atau disebut juga baterai kancing jenisRuben Mallory.Sel jenisini telah dilarang penggunaannyadan ditarik dari peredaran sebab bahaya yangdikandungnya (logam berat merkuri). Baterai kancing initerdiri atas seng (anoda) dan merkuri(II) oksida (katoda).Kedua elektroda tersebut berupa serbuk padat.Ruang diantara kedua elektroda diisi dengan bahan penyerap yangmengandung elektrolit kalium hidroksida (basa, alkalin). Reaksi redoks yang terjadi dalam sel adalah sebagai berikut:
Anode : Zn(s)+2OH–(aq)→ZnO(s)+H2O(l)+2e–
Katode : HgO(s)+H2O(l)+2e–→Hg(l)+2OH–(aq)
Potensial sel yang dihasilkan adalah 1,35 V.Sel ini juga banyak
digunakan sebagai sumberarus pada alat-alat elektronik yang kecil. Misalnya
jam tangan dan kalkulator kecil.
d.
Sel
Perak Oksida
Susunan baterai perak
oksida yaitu Zn(sebagai anoda), Ag2O (sebagai katoda), dan pastaKOH sebagaielektrolit.
Reaksinya sebagai berikut:
Katode :Ag2O + H2O + 2e-→2Ag
+ 2OH-
Baterai perak oksida memiliki potensial
sel sebesar 1,5 volt dan bertahan dalam waktuyanglama.Kegunaan baterai jenis
ini adalah untuk arloji,kalkulator dan kamera.
2. Sel
Volta Sekunder
Sel volta sekunder merupakan sel volta
yang jika habis dapat berfungsi lagi setelahdialiri arus listrik. Contoh Sel
Volta sekunder sebagai berikut :
a) Sel
Aki Timbal Asam
Nilai sel terletak pada
kegunaannya.Diantara berbagai sel, sel timbal (aki) telahdigunakan sejak 1915.
Berkat sel ini,mobil/sepeda motor dapat mencapaimobilitasnya, dan akibatnya
menjadi alattransportasi terpenting saat ini. Baterai timbaldapat bertahan
kondisi yang ekstrim (temperatur yang bervariasi, shock mekanik akibat
jalanyang rusak, dll) dan dapat digunakan secara kontinyu beberapa tahun.
Dalam baterai timbal, elektroda negatif
adalah logam timbal (Pb) dan elektrodapositifnya adalah timbal yang dilapisi
timbal oksida (PbO2), dan kedua elektroda dicelupkandalam larutan
elektrolit asam sulfat (H2SO4). Reaksi elektrodanya
adalah sebagai berikut:
AnodaPb (-) : Pb + SO42-→PbSO4+
2e–
Katoda
PbO2(+) : PbO2+
SO42- + 4H+ + 2e–→PbSO4+
2H2O
Reaksi total : Pb + PbO2 +
4H+ + 2SO42-→ 2PbSO4 +
2H2O
Kondisi
Saat aki digunakan:
Saat aki menghasilkan listrik, Anoda Pb
dan katoda PbO2 bereaksi dengan SO42-menghasilkan
PbSO4.PbSO4yang dihasilkan dapat menutupi permukaan
lempeng anoda dankatoda.Jika telah terlapisi seluruhnya maka lempeng anoda dan
katoda tidak berfungsi.Akibatnya aki berhenti menghasilkan listrik.Saat aki
menghasilkan listrik dibutuhkan ion H+dan ion SO42-yang
aktif bereaksi.Akibatnya jumlah ion H+dan ion SO42-pada
larutansemakin berkurang dan larutan elektrolit menjadi encer maka
arus listrik yang dihasilkan danpotensial aki semakin melemah. Oleh karena
reaksi elektrokimia pada aki merupakan reaksikesetimbangan (reversibel) maka
dengan memberikan arus listrik dari luar ( mencas )keadaan 2 elektroda (anoda
dan katoda) yang terlapisi dapat kembali seperti semula. Demikian pula ion akan
terbentuk lagi sehingga konsentrasi larutan elektrolit naik kembaliseperti
semula.
Anoda
PbO2( - ) : PbSO4 +
2H2O→PbO2 + 4H+ + SO42-+
2e–
Katoda Pb ( + ) : PbSO4+ 2e–→Pb +
SO42-
Reaksi total : 2PbSO4 + 2H2O→ Pb + PbO2 +
4H++ 2SO42-
Selama proses penggunaan
maupun pengecasan aki terjadi reaksi sampingan yaituelektrolisis air dan tentu
saja ada air yang menguap. Dengan demikian penting untukmenambahkan air
terdistilasi ke dalam baterai timbal.Baru-baru ini jenis baru elektroda
yangterbuat dari paduan timbal dan kalsium, yang dapat mencegah elektrolisis
air telahdikembangkan.Baterai modern dengan jenis elektroda ini adalah sistem
tertutup dan disebutdengan baterai penyimpan tertutup yang tidak memerlukan penambahan
air.
b) Sel
Nikel Basa
Mirip
dengan baterai timbal, selnikel-kadmium juga reversibel.Selain itudimungkinkan
untuk membuat sel nikel-kadmium lebih kecil dan lebih ringandaripada sel
timbal. Jadi sel ini digunakansebagai batu baterai alat-alat portabel seperti:
UPS, handphone dll.
Anoda Cd (-) : Cd + 2OH–→
Cd(OH)2 + 2e–
Katoda
NiO2 (+) : NiO2 +
2H2O + 2e–→
Ni(OH)2 + 2OH–
Ni(OH)2 + 2OH–
Reaksi total : Cd + NiO2 + 2H2O→
Cd(OH)2 + Ni(OH)
c)
Sel Perak Seng
Sel ini mempunyai kuat arus (I) yang besar danbanyak digunakan pada kendaran-kendaraan balap.Selperak seng dibuat lebih ringan dibandingkan dengan seltimbal seng.KOHadalah elektrolit yang digunakan danelektrodenya berupa logam Zn (seng) dan Ag (perak).
Sel ini mempunyai kuat arus (I) yang besar danbanyak digunakan pada kendaran-kendaraan balap.Selperak seng dibuat lebih ringan dibandingkan dengan seltimbal seng.KOHadalah elektrolit yang digunakan danelektrodenya berupa logam Zn (seng) dan Ag (perak).
d) Baterai Litium
Terdiri atas litium sebagai anoda dan MnO2 sebagaioksidator
(seperti pada bateraialkaline). Baterai Litium inidapat menghasilkan arus
listrik yang lebih besar dan dayatahannyalebih lama dibandingkan baterai kering
yangberukuran sama.Berikut notasi dari baterai Litium:
Li│Li+(pelarut non-air)│KOH
(pasta)│MnO2, Mn(OH)3, C
3.
Sel Bahan Bakar
Sel Bahan bakar merupakan sel Galvani
dengan pereaksi – pereaksinya (oksigen danhidrogen) dialirkan secara kontinyu
ke dalam elektroda berpori.Sel ini terdiri atas anoda darinikel, katoda dari
nikel oksida dan elektrolit KOH.Reaksi yang terjadi :
Anode : 2H2(g) + 4OH-(aq)→ 4H2O(l) + 4e
Katode : O2(g) + 2H2O(l) + 4e→ 4OH-(aq)
Reaksi sel : 2H2(g) + O2→ 2H2O(l)
Sel seperti ini biasa di gunakan untuk
sumber listrik pada pesawat luar angkasa.Berikut adalah penampang Sel
Bahan Bakar :
4. Jembatan
Garam
Jembatan
garam biasanya berupa tabung berbentuk U yang diisi dengan agar-agar yang
dijenuhkan dengan larutan garam.Jembatan garam berfungsi untuk menjaga
kenetralan muatan listrik pada larutan. Karena konsentrasi larutan elektrolit
pada jembatan garam lebih tinggi daripada konsentrasi elektrolit di kedua
bagian elektroda, maka ion negatif dari jembatan garam masuk ke salah satu
setengah sel 25 yang kelebihan muatan positif dan ion positif dari jembatan
garam berdifusi ke bagian lain yang kelebihan muatan negatif. Jembatan garam
terjadi aliran elektron yang kontinu melalui kawat pada rangkaian luar dan
aliran ion-ion melalui larutan sebagai akibat dari reaksi redoks yang spontan
yang terjadi pada kedua elektroda. Jika kedua elektrolit pada sel dipisahkan
sama sekali tanpa adanya jembatan garam, maka dapat dilihat bahwa aliran
elektron akan segera berhenti. Hal ini terjadi karena pada kedua elektroda
terjadi ketidaknetralan listrik, di satu bagian kelebihan muatan positif dan di
bagian lain kelebihan muatan negatif. Dengan adanya jembatan garam dapat
terjadi penetralan muatan listrik di setiap elektroda melalui difusi ion-ion,
akan tetapi kedua larutan elektroda tetap dapat dijaga untuk tidak saling bercampur
secara bebas, sebab kalau dibiarkan bercampur maka ion-ion Cu2+ akan bereaksi
langsung dengan elektroda Zn, dan elektron tidak akan mengalir melalui kawat
pada rangkaian luar. Penggunaan agar-agar mempunyai keuntungan, diantaranya
menjaga agar larutan elektrolit di satu bagian elektroda tidak mengalir ke
bagian elektroda lainnya saat permukaan kedua larutan elektrolit di kedua
elektrolit berbeda.Adanya jembatan garam menyebabkan adanya pertemuan cairan
elektrolit.Syarat dari suatu zat yang digunakan untuk jembatan garam adalah zat
tersebut tidak boleh bereaksi dengan elektrolit yang digunakan dalam pengukuran
potensial sel (David, 2005).
DAFTAR
PUSTAKA
David. 2005. Standard Thermodynamic Properties of
Chemical Substances in CRC Handbook of Chemistry and Physics. Boca Raton:
CRC Press.
Dinaya, Faiqo. “Manfaat Sel Volta dalam Kehidupan Sehari-hari #Penerapan”.Academia.
Diakses pada Jum’at,16 Juni 2017.http://www.academia.edu/16624475/Manfaat_Sel_Volta_dalam_Kehidupan_Sehari-hari_Penerapan
Kartawidjaja dan Abdurrochman.2008. Pencarian Parameter Bio-batere Berbasis Asam
Sitrat (C6H8O7).Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi-II 2008.Lampung
: Universitas Lampung
Syukri.
1999. Kimia Dasar. Bandung: Penerbit
ITB.
No comments:
Post a Comment