Nama : JAMA’ATIN
NIM : 15630018
KESETIMBANGAN KIMIA DAN APLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Ø REAKSI KESETIMBANGAN
Reaksi kesetimbangan adalah reaksi dimana zat-zat di ruas
kanan (hasil reaksi/produk) dapat bereaksi kembali membentuk zat-zat di ruas
kiri (pereaksi/reaktan).
pA +
qB ↔ rC + sD
|
Keadaan
kesetimbangan terjadi apabila kecepatan reaksi ke kanan sama dengan kecepatan
reaksi ke kiri. Pada keadaan ini konsentrasi zat-zat tidak lagi berubah,
sehingga reaksi dianggap selesai.
Pada
keadaan kesetimbangan :
1.
Reaksi tetap berlangsung kedua arah dengan
kecepatan yang sama (kesetimbangan dinamis).
2.
Konsentrasi zat-zat tidak lagi berubah.
Ditinjau
dari fasa zat yang terlibat dengan reaksi dikenal dua jenis reaksi
kesetimbangan, yaitu :
1.
Reaksi kesetimbangan homogen, yaitu bila zat
mempunyai fasa yang sama. Misalnya : 3 H2(g) + N2(g) ↔ 2NH3(g)
2.
Reaksi kesetimbangan heterogen, yaitu bila zat
yang terlibat reaksi lebih dari satu fasa. Misalnya : CaCO3(s) ↔ CaO(s)
+ CO2(g)
Ø TETAPAN KESETIMBANGAN
BERDASARKAN KONSENTRASI (Kc)
Tetapan kesetimbangan
(Kc atau K) menunjukkan perbandingan komposisi hasil reaksi dan pereaksi pada
keadaan setimbang pada suhu tertentu.
Untuk
suatu reaksi kesetimbangan berikut:
pA +
qB ↔ rC + sD
|
harga
tetapan kesetimbangannya adalah:
!!!
Harga tersebut berlaku untuk fasa larutan(aq) dan gas(g).
1.
Jika nilai K ˃ 1, hasil
atau produk yang terbentuk lebih banyak dari pereaksi yang tersisa.
2.
Jika nilai K < 1, hasil atau produk yang
terbentuk lebih sedikit dari pereaksi yang tersisa.
3.
Yang dimasukkan ke dalam rumus K hanya konsentrasi
zat-zat yang berfasa (aq) dan (g).
4.
Harga atau tetapan K hanya dipengaruhi oleh suhu,
jadi selama suhu tetap, harga ketetapan kesetimbangan (K) juga tetap, tidak
berubah.
Untuk
reaksi endoterm: bila suhu dinaikkan, nilai K bertambah besar.
Untuk
reaksi eksoterm: bila suhu dinaikkan, nilai
K lebih kecil.
5.
Membandingkan harga K beberapa reaksi:
Jika
reaksi dibalik, harga K menjadi ½ K
Jika
reaksi dikali X, K menjadi Kx
Jika
reaksi dibagi X, nilai K menjadi
Jika
reaksi-reaksi dijumlahkan, harga-harga K dikalikan.
Ø TETAPAN KESETIMBANGAN
PARSIAL GAS (Kp)
aA + bB ↔ cC dD
|
·
Yang masuk rumus Kp hanya senyawa yang berfasa gas
(g)
·
PA = Tekanan Parsial Gas A
·
Hubungan Kp dan Kc
Kp = Kc (RT)Δn
Dengan :
R= tetapan Gas (0,825 atm)
T = Suhu (K)
Δn = Koefisien gas kanan –
koefisien gas kiri.
Ø PERGESERAN KESETIMBANGAN
Faktor-faktor
yang dapat menggeser arah kesetimbangan antara lain:
1.
Konsentrasi
Semakin banyak koefisien zat
kiri/reaktan ditambahkan, produk yang terbentuk semakin banyak, reaksi bergeser
ke kanan.
Semakin banyak koefisien zat
kanan ditambahkan, reaktan terbentuk semakin sedikit, reaksi bergeser ke arah
kiri.
2.
Temperatur
Ketika suhu dinaikkan, reaksi akan
bergeser ke arah reaksi endoterm (ΔH positif)
Ketika suhu diturunkan, reaksi
akan bergeser kearah reaksi eksoterm (ΔH negatif)
3.
Volume dan Tekanan
Tekanan tinggi, volume kecil
-> koefisien gas kecil
Tekanan diperkecil, volume
diperbesar -> koefisien gas besar
CONTOH:
1.
Reaksi 3Fe(s) + 4H2O(g)
↔ Fe3O4(s) +
4H2(g)
a.
Tentukan rumus Kp
b.
Ke arah mana kesetimbangan akan bergeser jika:
(i)
Suhu dinaikkan
(ii)
Tekanan dipekecil
JAWAB
1.
a.
b.
suhu dinaikkan reaksi bergeser ke arah
endoterm / ΔH positif, reaksi bergeser ke arah kiri.
Tekanan diperkecil, koefisien = 4, tidak
menggeser kesetimbangan.
Ø APLIKASI KESEIMBANGAN
KIMIA
a.
Sel galvani (volta)
Sel
Galvani atau
disebut juga dengan sel volta adalah sel elektrokimia yang dapat
menyebabkan terjadinya energi listrik dari suatu reaksi redoks yang spontan.
reaksi redoks spontan yang dapat mengakibatkan terjadinya energi listrik ini
ditemukan oleh Luigi Galvani dan Alessandro Guiseppe Volta
Prinsip-prinsip sel volta atau sel galvani :
·
Gerakan
elektron dalam sirkuit eksternal akibat adanya reaksi redoks.
·
Aturan sel
volta :
1.
Terjadi
perubahan : energi kimia → energi listrik
2.
Pada anoda,
elektron adalah produk dari reaksi oksidasi; anoda kutub negatif
3.
Pada katoda, elektron
adalah reaktan dari reaksi reduksi; katoda = kutub positif
4.
Elektron
mengalir dari anoda ke katoda
·
Deret
Volta/Nerst
Li,
K, Ba, Ca, Na, Mg, Al, Mn, Zn, Fe Ni, Sn, Pb, (H), Cu, Hg, Ag, Pt, Au
Semakin
ke kanan, mudah direduksi dan sukar dioksidasi. Semakin ke kiri, mudah
dioksidasi, makin aktif, dan sukar direduksi.
Prinsip:
- Anoda terjadi reaksi oksidasi ; katoda terjadi reaksi reduksi
- Arus elektron : anoda → katoda ; arus listrik : katoda → anoda
- Jembatan garam : menyetimbangkan ion-ion dalam larutan.
Contoh dari sel galvani:
Notasi sel:Zn/Zn+2//Cu+2/Cu
/ = potensial ½ sel
// = potensial sambungan Sel (cell junction potential; jembatan garam)
Macam-macam Sel Galvani
- Sel Kering atau Sel Leclance
- Sel ini sering dipakai untuk radio, tape, senter, mainan anak-anak, dll.
- Katodanya sebagai terminal positif terdiri atas karbon (dalam bentuk grafit) yang terlindungi oleh pasta karbon, MnO2 dan NH4Cl2
- Anodanya adalah lapisan luar yang terbuat dari seng dan muncul dibagian bawah baterai sebagai terminal negatif.
- Elektrolit : Campuran berupa pasta : MnO2 + NH4Cl + sedikit Air
- Reaksi anoda adalah oksidasi dari seng
Zn(s) → Zn2+
(aq) + 2e-
- Reaksi katodanya berlangsung lebih rumit dan suatu campuran hasil akan terbentuk. Salah satu reaksi yang paling penting adalah :
2MnO2(s)
+ 2NH4 + (aq) + 2e- → Mn2O3(s) +
2NH3(aq) + H2O
- Amonia yang terjadi pada katoda akan bereaksi dengan Zn2+ yang dihasilkan pada anoda dan membentuk ion Zn(NH3)42+.
2. Sel Aki
- Katoda: PbO2
- Anoda : Pb
- Elektrolit: Larutan H2SO4
- Reaksinya adalah :
PbO2(s) + 4H+(aq) + SO42-(aq) → PbSO4(s)
+ 2H2O (katoda) Pb (s) + SO42-(aq) → PbSO4(s)
+ 2e- (anoda) PbO2(s) + Pb (s) + 4H+(aq) + 2SO42-(aq)
→ 2PbSO4(s) + 2H2O (total)
- Pada saat selnya berfungsi, konsentrasi asam sulfat akan berkurang karena ia terlibat dalam reaksi tersebut.
- Keuntungan dari baterai jenis ini adalah bahwa ia dapat diisi ulang (recharge) dengan memberinya tegangan dari sumber luar melalui proses elektrolisis, dengan reaksi :
2PbSO4(s)
+ 2H2O → PbO2(s) + Pb(s) + 4H+(aq) + 2SO42-(aq)
(total)
- Kerugian dari baterai jenis ini adalah, secara bentuk, ia terlalu berat dan lagi ia mengandung asam sulfat yang dapat saja tercecer ketika dipindah-pindahkan.
3. Sel Bahan Bakar
- Elektroda : Ni
- Elektrolit : Larutan KOH
- Bahan Bakar : H2 dan O2
4.
Baterai Ni – Cd
- Disebut juga baterai ni-cad yang dapat diisi ulang muatannya dan yang umum dipakai pada alat-alat elektronik peka. Potensialnya adalah 1,4 Volt.
- Katoda : NiO2 dengan sedikit air
- Anoda : Cd
- Reaksinya :
Cd(s) + 2OH-
(aq) → Cd(OH)2(s) + 2e-
2e-
+ NiO2(s) + 2H2O → Ni(OH)2(s) + 2OH-(aq)
- Baterai ini lebih mahal dari baterai biasa.