Sifat Koligatif
Sifat koligatif adalah sifat larutan yang tidak bergantung
pada jenis zat terlarut tetapi tergantung pada banyaknya partikel zat terlarut
dalam larutan. Jadi sifat-sifat tersebut tidak tergantung pada jenis larutan.
Keempat sifat tersebut adalah penurnan teknan uap, peningkatan titik didih,
penurunan titik beku, dan tekanan osmotic. Sifat koligatif larutan dapat
dibedakan menjadi dua macam yaitu sifat larutan elektrolit dan non elektrolit.
Hal itu disebabkan zat terlarut dalam larutan elektrolit bertambah jumlahnya
karena terurai menjadi ion-ion, sedangkan zat terlarut pada larutan non
elektrolit jumlahnya tetap karena tidak terurai menjadi ion-ion, sesuai dengan
hal tersebut maka sifat koligatif larutan nin elektrolit lebih rendah daripada
sifat larutan elektrolit.
Pada larutan non
elektrolit seperti gula, sifat-sifat koligatif berbanding lurus dengan dengan
molalitas larutan, menurut hukum Raoult dan Henry. Larutan elektrolit
memperlihatkan penurunan titik beku lebih besar. Dalam larutan elektrolit
terurai menjadi ion-ion sehingga molalitas partikel menjadi bertambah.
Meskipun jumlah
partikel dalam larutan elektrolit bertambah besar, tetapi perubahan sifat-sifat
koligatif larutan sebanding dengan perhitungan jumlah partikel. Hal ini disebabkan terjadinya gaya tarik menarik
antarionik. Pada larutan non elektrolit seperti gula, sifat-sifat koligatif
berbanding lurus dengan dengan molalitas larutan, menurut hukum Raoult dan
Henry. Larutan elektrolit memperlihatkan penurunan titik beku lebih besar.
Dalam larutan elektrolit terurai menjadi ion-ion sehingga molalitas partikel
menjadi bertambah.
Meskipun jumlah
partikel dalam larutan elektrolit bertambah besar, tetapi perubahan sifat-sifat
koligatif larutan sebanding dengan perhitungan jumlah partikel. Hal ini disebabkan terjadinya gaya tarik menarik
antarionik
Sifat Koligatif Larutan, meliputi :
1.
Tekanan
Uap
2.
Penurunan Titik beku
3.
Kenaikan
Titik Didih
4.
Tekanan
Osmotik
Pemanfaatan sifat koligatif kehidupan sehari-hari, meliputi :
1.
Ilmu
pengtahuan
2.
Industry.
Salah satu penerapan penurunan titik beku adalah membuat campuran
pendingin
Cairan pendingin
adalah larutan berair yang memiliki titik beku jauh dibawah 0oC.
cairan pendingin digunakan pada pabrik es, juga digunakan untuk membuat es
putar. Cairan pendingin juga dibuat dengan melarutkan berbagai jenis garam ke
dalam air.
Penerapan pada pembuatan es putar
Pada pembuatan es
putar cairan pendingin dibuat dengan mencampurkan garam dapur dengan kepingan
es batu dalam bejana berlapis kayu. Pada pencampuran itu, es batu akan mencair
sedangkan suhu campran turun. Sementara itu, campuran bahan pemuat es putar
dimasukkan dalam bejanan lain yang terbuat dari stainless steel. Bejana
ini kemudian dimasukkan ke dalam cairan pendingin, sambil terus menerus diaduk
sehingga campuran membeku.
Mekanisme Penurunan Suhu
Ketika garam
ditaburkan diatas es , partikel-partikel garam mengganggu kestabilan ikatan
pertikel-partikel air yang sedang berada dalam fase padat (es).
Partikel-partikel garam menerobos masuk ke sela-sela ikatan partikel es
sehingga memutuskan ikatan-ikatan tersebut. Akibatnya, partikel-partikel es
yang berada di permukaan dapat memisahkan diri
dari perangkap gaya tarik partikel-partikel es yang berada di samping
dan dibawahnya. Partikel es yang berhasil memisahkan diri itu kemudian beralih
ke fase cair.
Es memiliki suhu
rata-rata di bawah 0oC. Dalam
kasus penambahan garam ini, es mengalami peleburan tanpa adanya penambahan panas, sehingga air yang
terbentuk dari peleburan itu juga bersuhu di bawah 0oC. Inilah
sebabnya dikatan bahwa penambhan garam dapat menurunkan titik lebur air, karena
es dapat melebur di bawah titik lebur normalnya (0oC)
Faktor-faktor yang memengaruhi titik beku larutan :
1.
Konsentrasi
larutan, Semakin besar konsentrasi
larutan, maka semakin besar penurunan titik bekunya.
2.
Jumlah
ion yang bereaksi, Semakin
banyak jumlah ion yang mengalami reaksi, maka penurunan titik beku semakin
besar. Artinya, larutan elektrolit mengalami penurunan titik beku yang lebih
besar dibanding larutan nonelektrolit
Penurunan titik beku larutan adalah selisih antara titik beku larutan dengan titik beku pelarut murninya.
Tf
=
titik beku larutan
Tfº = titik beku pelarut murni
Tfº = titik beku pelarut murni
Semakin
besar konsentrasi larutan, maka semakin besar penurunan titik bekunya.
ΔTf
= penurunan titik beku
Kf = tetapan penurunan titik beku zat pelarut
m = molal larutan
Kf = tetapan penurunan titik beku zat pelarut
m = molal larutan
Untuk
larutan elektrolit berlaku persamaan :
i
= faktor Van’t Hoff
sumber
: https://googleweblight.com/?lite_url=https://id.m.wikipedia.org/wiki/Sifat_koligatif&ei=5QM6ROa3&lc=id-ID&s=1&m=171&host=www.google.co.id&ts=1497591036&sig=ALNZjWnp__YYiZcRRbwpJVmtm1Wcz0Su1Q
Nama : Ririn Dwi Cahyani
NIM : 15630026