Created by :
Siti Hardianti Ihsani
15630009-Kimia-A
Katoda merupakan elektroda negatif.
Kutub negatif. Dalam elektrolisis, katoda merupakan elektroda dengan potensial
negatif terhadap anoda. Dalam reaksi redoks, katoda merupakan elektroda yang
mengalami reduksi (oksidator).
Anoda adalah elektroda, bisa berupa
logam maupun penghantar listrik lain, pada sel elektrokimia yang terpolarisasi
jika arus listrik mengalir ke dalamnya. Arus listrik mengalir berlawanan dengan
arah pergerakan elektron. Pada proses elektrokimia, baik sel galvanik (baterai)
maupun sel elektrolisis, anoda mengalami oksidasi (reduktor).
Biasanya untuk mengetahui katoda dan
anoda, dapat dilihat dari harga E°sell (potensial sel). Dimana untuk katoda
harga potensial selnya lebih besar daripada anoda.
Selain itu, posisi katoda dan anoda
juga dapat dilihat dari dere volta. Hal ini untuk memudahkan apabila harga
potensial selnya belum diketahui. adapun deret voltanya yaitu :
Semakin ke kanan maka ion akan
tereduksi dan akan bertindak sebagai katoda. Begitu pula sebaliknya. Jika
semakin ke kiri maka akan mengalami oksidasi dan akan bertindak sebagai anoda.
Setelah mengetahui pengertian katoda dan anoda di atas, sebaiknya
kita mendalami apa iti reaksi oksidasi dan reduksi terlebih dahulu.
REAKSI REDUKSI-OKSIDASI
Reaksi redoks banyak
terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya adalah pembakaran bahan bakar
minyak pada sepeda motor, mobil, bus, dan kendaraan lainnya. Selain itu, juga
ditemukan pada reaksi pembakaran yang lain seperti pembakaran kayu, sampah
kering, dan bahkan dalam tubuh juga terjadi pembakaran yaitu oksidasi makanan
dalam sel. Selain reaksi pembakaran, dapat juga dijumpai reaksi fotosintesis
dan perkaratan besi.
1. Perbedaan reaksi oksidasi dan reduksi (redoks)
·
Oksida
-
Penambahan/pengikatan
atom oksigen
-
Pelepasan
elektron
-
Naiknya
bilangan oksidasi
·
Reduksi
-
Pengurangan
atom oksigen
-
Penambahan
elektron
-
Turunnya
bilangan oksidasi
·
Reduktor
(pereduksi)
Zat
yang mengalami oksidasi
·
Oksidator
(pengoksidasi)
Zat
yang mengalami reduksi
2.
Reaksi Redoks
Reaksi redoks merupakan suatu reaksi
yang mengandung peristiwa reduksi dan oksidasi
a. Oksidasi
dan reduksi dalam hal transfer oksigen
Dalam hal transfer oksigen. Oksidasi
berarti mendapat oksigen, sedang reduksi adalah kehilangan oksigen.
Contoh
: Reaksi dalam ekstraksi besi dan biji besi
Karena reduksi
dan oksidasi terjadi pada saat yang bersamaan, reaksi di atas disebut reaksi REDOKS.
d. Zat pengoksidasi (oksidator) dan zat pereduksi (reduktor)
Zat
pengoksidasi (oksidator) member oksigen kepada zat lain, atau memindahkan
hydrogen dari zat lain. Sedangkan zat pereduksi (reduktor) memindahkan oksigen
dari zat lain, atau member hydrogen kepada zat lain.
e. Oksidasi dan reduksi dalam hal transfer elektron
Oksidasi berarti
kehilangan elektron, dan reduksi berarti mendapat elektron.
Contoh
:
CuO
+ Mg Cu + MgO
Tembaga
(II) oksida dan magnesium oksida bersifat ion. Sedangkan dalam bentuk logamnya
tidak bersifat ion. Jika reaksi ini ditulis ulang sebagai persamaan reaksi ion,
maka akan menjadi :
reduksi
Cu2+
+ Mg Cu + Mg2+
oksidasi
Contoh
reaksi reduksi oksidasi berdasarkan transfer elektron :
Mg
(s) + Cl2(g) MgCl2(g)
Oksidasi
: Mg Mg2+
+ 2e- (anoda)
Reduksi : Cl2
+ 2e- 2Cl- (katoda)
Over
all :
Mg + Cl2 MgCl2
Berdasarkan
persamaan tersebut, dapat diketahui bahwa Mg melepaskan elektron dan Cl
menerima elektron. Dengan demikian, Mg mengalami oksidasi dan Cl mengalami
reduksi.
PENULISAN NOTASI SEL
Setelah
mempelajari reaksi redoks dan menentukan katoda dan anoda. Kita dapat
menentukan notasi sel dari reaksi yang di dapat. Contoh dari reaksi di atas
dapat ditulis notasi selnya yaitu :
Mg│Mg2+║Cl2│Cl-
Penulisan notasi sel yaitu anoda ║katoda
RUMUS POTENSIAL SEL
Untuk menghitung Eºsell dapat digunakan rumus di atas. Atau dapat
menggunakan rumus persamaan Nernst.
Contoh perhitungannya yaitu :
SUMBER :
Created by :
Siti Hardianti Ihsani
15630009-Kimia-A
No comments:
Post a Comment