Nama : Ayyuma Jauharoh
NIM : 15630013
Sebelum
melanjutkan, dipersilakan untuk melihat video berikut:
NIM : 15630013
Video 1. anggang-anggang
Dalam video tersebut, terdapat hewan lebih tepatnya adalah serangga
bernama anggang-anggang yang dapat terapung dan berjalan di atas air. Anggang-anggang
juga sering disebut dengan laba-laba air meskipun kedua serangga tersebut
bukanlah hewan yang sama dan merupakan dua hewan yang secara fisik sangat
berbeda. Hewan anggang-anggang ini sering ditemui di sungai atau di genangan
air(dengan kondisi air yang relative tenang) dan hidup berjalan diatas air
dengan gerakan cepat secara maju mundur dengan kecepatan mencapai 1,5 m/s.
Bagaimana anggang-anggang dapat melakukan hal tersebut ?
Gambar 1. Anggang-anggang
Ada beberapa hal
yang menyebabkan anggang-anggang dapat mengambang di atas air. Tubuh anggang-anggang
dilapisi dengan bulu-bulu halus yang bersifat hidrofobik yang menyebabkan tubuh
anggang-anggang akan terbebas dari percikan air sehingga membantu
anggang-anggang untuk tidak basah dan tenggelam ketika berada diatas air. Namun
hal yang paling mempengaruhi anggang-anggang agar dapat berjalan diatas air
adalah adanya tegangan permukaan yang dimiliki oleh permukaan air tempat
anggang-anggang hidup. Tegangan permukaan menyebabkan anggang-anggang melalui
kakinya dapat menopang berat tubuh anggang-anggang diatas air. Berat badan dari
anggang-anggang dapat terdistribusi rata melalui sepasang kaki tengah dan
sepasang kaki belakangnya dan di atas permukaan air akan membentuk cekungan
atau lengkungan air tepat dimana anggang-anggang menumpukan kakinya. Ketika
adanya distribusi massa badan yang merata pada tumpuan kaki anggang-anggang,
maka efek sebaran atau massa tubuh anggang-anggang akan lebih kecil daripada
efek penarikan tekanan permukaan air yang menyebabkan anggang-anggang dapat
terapung di atas permukaan air. Sebenarnya apa yang dimaksud dengan tegangan
permukaan ?
Tegangan permukaan
fluida adalah kecenderungan permukaan fluida untuk merenggang sehingga
permukaannya seperti ditutupi oleh selaput karena adanya gaya tarik menarik sesama
molekul fluida yang disebut gaya kohesi. Selain itu tegangan permukaan zat cair
juga dapat didefinisikan adalah kecenderungan permukaan zat cair untuk menegang
sehingga permukaannya seperti ditutupi oleh suatu lapisan elastis. Lapisan ini
cenderung menyusut sekuat mungkin. Oleh karena itu, cairan akan cenderung mengambil
bentuk dengan luas permukaan yang sesempit mungkin.
Gambar 2. Interaksi antar molekul zat
cair
(source: anonymous)
Pada molekul yang
terletak jauh dari permukaan. Karena mendapatkan gaya tarik menarik dari semua
arah maka resultan gaya tarik menarik nol sehingga tidak ada tegangan
permukaan. Sedangkan pada molekul yang terdapat pada permukaan zat cair, resultan
gaya mengarah ke bawah karena di atas permukaan tidak terdapat molekul air yang
menyebabkan seolah olah permukaan air ditutupi oleh selaput tipis. Semakin
tinggi gaya tarik menarik molekul zat cair, maka semakin rapat molekul
tersebut. Selain semakin rapat, semakin tinggi pula tegangan permukaan yang
timbul. Sehingga, zat cair yang dengan densitas yang tinggi, mempunyai tegangan
permukaan yang tinggi pula..Akibat adanya tegangan permukaan membuat permukaan
zat cair selalu menuju ke keadaan yang luas permukaannya paling kecil. Hal ini bisa
terlihat dari tetesan air yang berbentuk bola karena bentuk bola adalah luas
permukaannya paling kecil. Jika zat cair menempati suatu wadah, luas permukaan
terkecil adalah bentuk datar sehingga permukaan zat cair tidak mengikuti bentuk
wadahnya. Permukaan air dalam mangkuk tetap datar walaupun mankuk berbentuk
setengah lingkaran. Lapisan tipis atau lapisan elastis yang disebabkan oleh
tegangan permukaan tersebut dapat menopang massa benda yang sesuai seperti
halnya massa dari hewan anggang-anggang.
Tegangan permukaan
adalah gaya pada permukaan tiap satuan panjang. Untuk fluida dengan satu
permukaan
ᵞ
= F/d
Dan untuk dua permukaan d= 2l maka
ᵞ
= F/2l
Dimana ᵞ adalah tegangan permukaan(N/m), F adalah gaya (N), d atau l
adalah satuan panjang (m).
Secara termodinamika,
pada temperature dan tekanan konstan, tegangan permukaan sama dengan energy bebas
gibbs :
Gs=
ᵞ = (∂G/∂A)T,P
Proses tersebut merupakan proses reversible, panas yang berhubungan
dengan proses memberikan entropi permukaan(Ss)
Dq=TdS=T
SsdA
Karena (∂G/∂T)P=-S
maka (∂Gs/∂T)P=-Ss
total entalpi permukaan per cm2 Hs, yaitu Hs=
Gs+TSs
Berdasarkan
persamaan persamaan diatas, tegangan permukaan dipengaruhi oleh beberapa factor
antara lain suhu, tekanan, dan kerapatan zat cair itu sendiri. Pada kondisi
tertentu, permukaan zat cair akan mengalami penurunan tegangan permukaan
sehingga tidak sanggup lagi menopang berat atau massa anggang-anggang. Sehingga
diketahui bahwa permukaan air dimana anggang –anggang dapat terapung dan
berjalan di atasnya adalah pada permukaan air yang memiliki tegangan yang sesuai
dan tidak segala macam air yang telah berubah suhu, tekanan, kerapatan, atau
dengan hadirnya zat asing lainnya.
Surfaktan merupakan
salah satu zat yang mempengaruhi kekuatan dari tegangan air. Surfaktan akan
menurunkan tegangan permukaan melalui penambahan molekul surfaktan dalam air
akan menjadi semacam penyusup yang masuk diantara molekul air, sehingga molekul
air akan sulit berinteraksi atau tarik menarik dengan molekul air disekitarnya karena
terhalang oleh molekul surfaktan. Sehingga permukaan kontak antar molekul air
akan berkurang.
Pada gambar
dibawah menunjukkan bahwa dengan adanya tegangan permukaan zat cair, jarum yang
memiliki kerapatan lebih tinggi dari air dapat terapung di atas air dan
membentuk cekungan pada permukaannya.
Gambar 3. Jarum yang terapung di atas permukaan air tanpa molekul
surfaktan
(source : dokumen pribadi penulis)
Dengan ditambahkan(ditaburkan) sedikit saja molekul surfaktan yang
terdapat dalam deterjen, jarum akan tenggelam dengan sendirinya dalam waktu
singkat menjadi seperti gambar berikut.
Gambar 4. Jarum tenggelam dalam air yang terkandung molekul
surfaktan
(source : dokumen pribadi penulis)
Penambahan surfaktan dapat menurunkan tegangan permukaan dari zat
cair. Selain itu, penambahan deterjen pada air bersih menyebabkan perubahan
kekeruhan air. Sehingga dapat diketahui bahwa dalam keadaan tertentu,
anggang-anggang tidak mampu terapung dan berjalan diatas permukaan air yang
terkontaminasi oleh molekul surfaktan karena terjadinya penurunan tegangan
permukaan air sehingga permukaan air sudah tidak dapat atau mampu lagi menopang
massa anggang-anggang dan menyebabkan anggang-anggang tenggelam
(Ditulis berdasarkan berbagai sumber seperti yang tercantum diatas dan pengalaman pribadi
penulis)
Sumber lain:
Atkins, PW. 1994. KIMIA FISIKA JILID 1. Jakarta : Erlangga
No comments:
Post a Comment