SEL
ELEKTROKIMIA
Elektrokimia adalah salah satu cabang ilmu kimia
yang di dalamnya mempelajari hubungan
antara energi listrik dengan reaksi kimia. Suatu proses yang terjadi dalam
elektrokimia adalah proses yang mengubah reaksi kimia menjadi energi listrik atau
energi listrik menjadi reaksi kimia. Semua proses elektrokimia adalah proses
redoks. Dalam reaksi redoks, elektron-elektron dipindahkan dari zat yang di
oksidasi ke zat yang direduksi (Petrucci, 1999)
Sel elektrokimia terdiri dari elektroda dan elektrolit.
Elektroda merupakan konduktor yang digunakan untuk bersentuhan dengan bagian
nonlogam pada sebuh sirkuit. Anoda merupakan elektroda tempat terjadinya proses
oksidasi sedangkan tempat terjadinya proses reduksi disebut katoda. Adapun jika
zat elektrolit adalah zat yang dalam sel mampu menghantarkan arus listrik.
Dalam zat eletrolit muatan listrik diangkut oleh ion yang bergerak (Ahmad,
2001)
Reaksi pada elektroda berlangsung di
permukaanya. Yang mana terjadi pada aerah antar muka diantara elektroda dan
elektrolit. Rangkaian listrik dalam sel elektrokimia terdiri atas dua bagian
yatu rangkaian dalam dan rangkaian luar. Pada rangkaian dalam muatan listrik
diangkut oleh ion yang bergerak dalam larutan elektrolit sedangkan rangkaian
luar elektron mengalir melalui penghantar.
Ada dua macam sel elektrokimia yaitu
sel elektrolisis dan sel galvani. Sel
elektrolisis adalah sebuah suatu sel elektrokimia yang membutuhkan sumber energi listrik dari luar untuk
menjalankan suatu reaksi yang bersifat tidak spontan. Energi listrik yang dibutuhkan berfungsi sebagai pompa elektron yang
menggerakkan elektron ke katoda, dan menarik elektron dari anoda. Elektron pada
sel elektrolisis mengalir dari anoda ke katoda dalm rangkaian luar. Aplikasi
sel elektrolisis banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari seperti pada
proses penyepuhan, produksi zat-zat penting da pemrnian logam. Contoh zat-zat
yang dihasilkan dalam proses ini yaitu natrium hidroksida, logam alumunium, natrium,
gas klor, dan magnesium (Chang, 2005)
Adapun sel galvani adalah sel
elektrokimia yang dapat menghasilkan energi listrik yang disebabkan oleh
terjadnya reaksi redoks yang spontan. Pada sel galvani anoda berfungsi sebagai elektroda
yang bermuatan negatif sedangkan katoda bermuatan positif. Arus listrik
mengalir dari katoda menuju anoda. Aplikasi sel galvani dalm kehidupan
sehari-hari bisa ditemukan dalam pembuatan sel kering (batere kering), sel
nikad (nikel kadmium), batere merkurium, batere perak oksida, dan sel aki.
Sel elektrokimia bisa dinyatakan dengan
notasi sel berikut
Zn
│Zn2+ ║ Cu2+ │ Cu
Zn
│Zn2+ ┇┇ Cu2+ │ Cu
Sisi kiri menyatakan reaksi oksidasi
dan pada sisi kanan notasi sel menyatakan reaksi reduksi. Garis tunggal pada
notasi sel menyatakan perbedaan fasa, sedangkan garis ganda menyatakan suatu
perbedaan elektroda sedangkan adanya garis putus-putus menyatakan adanaya
jembatan garam di dalam sel . Jembatan garam diperlukan jika laruan yang terdapat
pada anoda dan katoda mampu bereaksi.


Gambar (a) merupakan sel elektrokimia
tanpa adanya jembatan garam (b) menyatakan sel elektrokimia dengan jembatan
garam.Untuk
menghitung nilai Eosel bisa dilakukan dengan rumusE˚sel
= E˚reduksi – E˚oksidasi ................. (1)
E˚oksidasi yaitu nilai potensial elektroda standar yang mengalami oksidasi. Sedangkan E˚reduksi yaitu nilai potensial elektroda standar yang mengalami oksidasi
E˚oksidasi yaitu nilai potensial elektroda standar yang mengalami oksidasi. Sedangkan E˚reduksi yaitu nilai potensial elektroda standar yang mengalami oksidasi
Beda potensial yang terdapat diantara
elektroda kanan (reduksi) dan elektroda kiri (osidasi) dapat ditentukan dengan
perhitungan DGL sel (Esel).
∆G
= -nFEsel dan ∆G˚ = -nFE˚sel ...............................(2)
Bila DGL sel negatif, ΔG positif maka reaksi berlangsung tidak
spontan sedangkan bila nilai DGL sel positif, Maka ΔG negatif maka reaksi berlangsung secara
spontan. Menurut kesetimbangan kimia,
∆G
= ∆G˚+ RT ln Q ...................................................(3)
∆G
= ∆G˚+ RT ln Q Bila perubahan energi Gibbs dinyatakan sebagai potensial kimia,
maka persamaan (3) dapat ditulis menjadi
µi
= µi˚ + RT ln αi ......................................................(4)
-nFEsel
= -nFE˚sel + RT ln παivi ..............................(5)
Esel
= E˚sel-
ln K
.................................................(6)
hubungan antara Esel
dan Eosel disebut Persamaan
Nernst, yang mana K merupakan tetapan keseimbangan yang nilainya bisa diketahui
dengan membandingkan aktifitas spesi teroksidasi terhadap spesi tereduksi.
K=
..............................................................(7)
Pada kesetimbangan, nilai Esel
adalah nol sehingga
E˚sel =
ln K
........................................................(8)
K
= e
................................................................(9)
Maka dengan persamaan (9), nilai K pada
kesetimbangan bisa ditentukan.
NAMA : ANGGUN C.P.
NIM : 15630040
No comments:
Post a Comment