Nama : Ni’matul Latifah
NIM : 15630014
Pada artikel ini kita akan membahas tentang materi sel Elektrokimia: Energi Bebas Gibs. Dalam
ilaboratorium,sering dilakukan uji coba, yaitu tentang pengaruh suhu terhadap
perubahan entalpi, energy bebas gibbs dan entropi . Adapun metode yang
digunakan yaitu metode sel elektolisisis
dengan rangkaian seri. Dimana sel elektolisis merupakan bagian dari
elektrokimia. Pada proses elektrolisis larutan yang digunakan yaitu CuSO4
dengan elektroda C dan Cu. Pada sel elektolisis terjadi perubahan energy
listrik menjadi energy kimia. Suhu tertentu pada suatu reaksi dapat digunakan
untuk menetukan nilai-nilai termodinamika suatu reaksi seperti perubahan energy
gibbs, entalpi, dan entropi. Berikut ini akan dibahas cara penentuan sel elektrokimia
berdasarkan pengaruh suhu.
A.
Pengertian
Elektrokimia
Definisi elektrokimia adalah ilmu
yang mempelajari aksi antara sifat-sifat listrik dengan reaksi kimia. Misalnya
perubahan energi kimia menjadi energy listrik pada elemen elektrokimia, reaksi
oksidasi-oksidasi secara spontan pada elemen yang dijadikan sumber arus
listrik, dan perpindahan elektron dalam larutan elektrolit dan terjadi pada
aki. Elektrokimia ini dikenal dengan dalam bahasa inggrisnya adalah electo
chemistry.
B. Penggolongan
Elektrokimia dan Peran Jembatan Garam
Elektrokimia
adalah hubungan reaksi kimia dengan gaya gerak listrik (aliran electron).
Adapun penggolongan elektrokimia terdiri dari dua macam, yaitu :
Ø Reaksi kimia
menghasilkan daya gerak listrik (Sel Gallvani)
Ø Daya gerak
listrik menghasilkan reaksi kimia (Sel Elektrolisa)
Alat yang
digunakan untuk mempelajari elektrokimia disebut sel elektrokimia. Sel
elektrokimia adalah sistem yang terdiri dari elektroda yang tercelup pada
larutan elektrolit.
Gambar 1.Rangkaian
alat uji elektrolisis
Fungsi dari jembatan garam adalah untuk
menetralkan kelebihan anion dan kation pada larutan dan untuk menutup rangkaian
sehingga reaksi dapat berlangsung terus-menerus.
1.
Sel Galvani
Prinsip-prinsip
Sel Volta atau Sel Galvani:
a. Gerakan electron dalam sirkuit eksternal akibat
adanya reaksi redoks.
b. Terjadi perubahan energi kimia → energi listrik
c. Pada anoda, electron adalah produk dari reaksi
oksidasi (anoda kutub negative)
d. Pada katoda, electron adalah reaktan dari
reaksi reduksi (katoda kutub positif)
e. Arus electron mengalir dari anoda ke katoda,
arus listrik mengalir dari katoda → anoda.
f. Jembatan garam menyetimbangkan ion-ion dalam
larutan.
2. Sel
Elektrolisis
Sel elektrolisis adalah
arus listrik yang menimbulkan reaksi redoks. Pada sel elektrolisis, katoda akan
tereduksi dan anoda yang akan teroksidasi. Peristiwa elektrolisis
terjadi ketika arus listrik dialirkan melalui senyawa ionik dan senyawa
tersebut mengalami reaksi kimia. Larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik
karena mengandung ion negatife (Ion yang
dapat bergerak bebas). Ion negatife itulah yang
dapat menghantarkan arus listrik melaluli larutan.Ditinjau dari konfigurasi
elektron, unsur logam cenderung melepaskan electron (memiliki energi ionisasi
yang kecil). Sedangkan unsur-unsur bukan logam cenderung menangkap elektron
(memiliki keelektronegatifan besar).
Untuk menentukan berat zat yang dihasilkan pada
proses elektrolisis, digunakan hokum faraday, yaitu
W = E x F (1.1)
W= berat zat hasil elektrolisis
E = massa ekuivalen zat elektrolisis
F = jumlah arus listrik
E = Ar (Mr) / v atau E= Ar (Mr) / n (1.2)
Ar = massa atom relatif
Mr= massa molekul relatif
N = jumlah elektron yang terlibat
C. Potensial
Sel Standard dan Konstanta Kesetimbangan Reaksi Sel
a. Potensial Sel Standar
Potensial sel adalah Gaya yang dibutuhkan untuk
mendorong elektron melalui sirkuit eksternal.
Elektroda tersusun dari elektroda itu sendiri dan
bahan kimia (reagents) yang terlibat. Sel elektrokimia umumnya tersusun
atas dua elektroda. Setiap elektroda disebut sebagai setengah sel (half cell).
Reaksi yang terjadi pada tiap elektroda disebut reaksi setengah sel atau reaksi
elektroda.
Potensial sel tergantung pada suhu, konsentrasi ion dan tekanan parsial gas
dalam sel; Potensial sel standar E0 sel :
potensial pada 250C, konsentrasi ion 1 M dan
tekanan parsial 1 atm.
Potensial sel standar dihitung dengan menggunakan potensial-potensial
standar zat-zat yang mengalami redoks.
E0sel = E0red - E0oks (1.3)
E0oks = potensial standar zat yang mengalami oksidasi
E0red = potensial standar zat yang mengalami reduksi
Kanan dan kiri disini
hanya berhubungan dengan notasi sel, tidak berhubungan dengan susunan fisik sel
tersebut di laboratorium. Jadi yang diukur di laboratorium dengan
potensiometer adalah emf dari sel sebagai volta atau sel galvani, dengan emf
> 0.
b.
Konstanta Kesetimbangan Reaksi Sel
Setiap reaksi kimia dapat dituliskan sebgaai
kombinasi dari dua buah reaksi setengah sel sehingga potensial sel dapat
diasosiasikan dengannya. Nilai ∆ ditentukan oleh relasi nFԑ = -∆G. kondisi
kesetimbangan untuk setiap reaksi kimia adalah ∆G0 = -nF
0, kita dapat
menulis :
RT ln K = nF
0 (1.4)
sehingga,
Log10K
= ………………………………………………………………. (1.5)
Dengan memakai persamaan
(1.5), kita dapat menghitung konstanta kesetimbangan untuk setiap reaksi dari
potensial sel standar yang pada gilirannya dapat diperoleh dari nilai-nilai
pada tabel potensial setengah sel standar.
Untuk
menghitung konstanta kesetimbangan untuk setiap reaksi dari potensial sel
standart,yang pada gilirannya dapat diperoleh dari nilai nilai pada table
potensial setengah sel standart. Metoda berikut ini dan contoh contohnya
menggambarkan procedure yang akan memastikan untuk memperoleh e0 dengan ukuran besar dan tandanya.
Langkah 1. Pecahkan reaksi sell menjadi dua reaksi setengah sell.
a.Untuk
reaksi setengah sell yang pertama ( yang di sebelah kanan elektroda) pilihlah
spesies teroksidasi yang muncul pada sisi reaktan dari reaksi sell dan tuliskan
kesetimbangan dengan spesies tereduksi yang sesuai.
b.Untuk
reaksi setengah sell yang kedua (elektroda sebelah kiri) pilih spesies
teroksidasi yang muncul di sisi produk dari reaksi sell dan tulis kesetimbangan
dengan spesies tereduksi yang sesuai.
Tulis kedua
reaksi setengah sell dengan electron pada sisi reaktan.
Langkah 2 Setimbangkan reaksi setengah sell dengan jumlah electron
yang sama,n, pada masing masingnya.
Langkah 3 Jika reaksi setengah sell kedua dikurangkan dari yang
pertama, seluruh reaksi sell diselesaikan ; periksalah untuk meyakinkannya.
Kurangkan potensial elektroda dengan cara yang sama (pertama minus kedua) untuk
memperoleh potensial standar sell, eo.
Langkah 4 Pergunakan persamaan
(1.4) untuk menghitung K
D.
Potensial Sel dan ∆G Reaksi Hubungan dengan
Reaksi Kimia
Hubungan antara energi bebas Gibbs dan potensial sel arus nol( E ) dapat
diturunkan dengan memperhatikan perubahan G pada saat reaksi sel bertambah
dengan kuantitas yang sangat kecil dξ pada beberapa kompoesisi. Maka G pada P,T
tetap dan kompoesisitertentu akan berubah besar.
∆G0
= )P.T .......................................................................................(1.6)
Karena kerja
maksimum yang dapat dilakukan reaksi itu ketika reaksi berlangsung sebesar d ζ
pada temperatur dan tekanan tetap adalah
d We =
∆G0 . d ζ ....................................................................................(1.7)
yang harga nya
sangat kecil dan komposisi sistem sebenarnya adalah tetap ketika reaksi ini
berlangsung. Sehingga nkerja yang dilakukan untuk muatan yang sangat kecil –zF.
d ζ yang bergerak dari anoda ke katoda dengan beda potensial tertentu akan
berharga
d We
= - n F d ζ. E ....................................................................................(1.8)
jika kita samakan persamaan ( 1.6 ) dan ( 1.7 )
maka didapat
-nF E0 = ∆G0
..................................................................................(
1.9 )
atau E0= -
)
, adalah jumlah elekrton yang terlibat dalam setengah reaksi.
Sehingga,
Berdasarkan
harga energi bebas gibbs ∆G, dapat diramalkan berlangsung tidaknya suatu sel
elektrokimia. Suatu reaksi sel akan berlangsung spontan bila ∆G< 0 atau
harga E > 0.
Contoh soal :
Melalui persamaan RT ln K = nFeo, atau pada 25oC log10K = , hitung Konstanta kesetimbangan ( K ) dari persamaan reaksi tersebut :
2MnO4- + 6H+ + 5H2C2O4 « 2Mn2+
+ 8H2O + 10CO2
Penyelesaian :
Reaksi setengah ini (pilih spesi teroksidasi,
MnO4-, pada sisi reaktan untuk reaksi setengah sell)
MnO4- + 8H+ +
5e- « Mn2+
+ 4H2O eo= 1,51V;
2CO2 + 2H+ + 2e-
« H2C2O4 eo = - 0,49V.
Kalikan koefisien reaksi pertama dengan 2, juga
reaksi kedua dengan 5, kita peroleh :
2MnO4- + 16H+
+ 10e- « 2Mn2+
+ 8H2O eo= 1,51V;
10CO2 + 10H+ + 10e-
« 5H2C2O4 eo = - 0,49V.
Dikurangkan, kita peroleh
2MnO4- + 6H+ + 5H2C2O4 « 2Mn2+
+ 8H2O + 10CO2
eo = 1,51 V –
(-0,49V) = 2 V
karena n = 10,
atau K = 10338
Demikian
pembahasan materi Sel Elektrokimia:
Energi Bebas Gibs dan contoh-contohnya. Silahkan juga baca materi lain yang
berkaitan dengan kesetimbangan kimia yang ada pada artikel terkait di bawah
ini.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2010. Kimia
Dasar. Diakses di halaman http://imc.kimia.undip.ac.id/mata-kuliah/kimia-dasar-ii/bab-3-sel-elektrokimia/, pada tanggal 15
juni 2017.
Atkins, P.W. 1999. Kimia Fisik Jilid I. Terjemahan Irma
I. Kartohadiprojo. Jakarta: Erlangga.
Sukardjo. 1997. Kimia
Fisika. Jakarta ; PT. Rineka Cipta.
No comments:
Post a Comment