NAMA :
NOURMA ANINDYTA PUTRI
Kesetimbangan
Elektrokimia
Pengertan
sel elektrokimia
Elektrokikimia
merupkan ilmu yang mempelajari aksi antara sifat-sifat listrik dengam reaksi
kimia. Misalnya, perubahan energi kimia menjadi energi lstrik pada elemen
elektrokimia, reaksi oksidasi-reduksi secara spontan pada elemen yang dijadikan
sumber arus listrik, dan perpindahan elektron dalam larutan elektrolit, dan
terjadi pada aki. Elektrokimia dalam bahasa Inggrisnya elctrochemistry.
Elektrokimia juga disebut sebagai cabang yang mempelajari reaksi kimia yang
berlangsung dalam larutan pada antar muka konduktor elektron (logam atau
semikonduktor) dan konduktor ionik (elektrolit), dan melibatkan perpindahan
elektron antara elektroda dan elektrolit atau sejenis dalam larutan. Jika
reaksi kimia didorong oleh tegangan ekternal, maka akan seperti elektrolisis,
atau jika tegangan yang dibuat oleh reaksi kimia seperti di baterai, maka akan
terjadi reaksi elektrokimia. Sebaliknya, reaksi kimia terjadi dimana elektron
yang ditransfer antara molekul yang disebut reaksi oksdasi-reduksi (redoks).
Secara umum, elektrokimia berkaitan dengan situasi dimana oksidasi dan reduksi
reaksi dipisahkan dalam ruang atau waktu, dihubungkan oleh sebuah sirkuit
listrik eksternal.
Penggolongan
Elektrokimia
Reaksi
elektrokimia dapat dbagi dalm dua kelas, yang pertama yaitu yang menghasilkan
arus listrik (proses yang terjadi dalam baterai) dan yang kedua adalah
dihasilkan oleh arus listrik elektrolisis. Tipe pertama reaksi bersifat serta
merta , dan energi bebas sistem kimianya berkurang; sistem tersebut dapat
melakukan kerja, misalnya saja untuk menjalankan motor. Sedangkan tipe kedua
harus dipaksa agar terjadi (oleh kerja dilakukan terhadap sistem kimia), dan
energi bebas sistem kimia menjadi bertambah (Keenan, 1980). Berikut adalah
penggolongan dari sel elektrokimia :
1. Sel
Gallvani / Sel Volta
Sel
volta atau sel gallvani merupakan penataan bahan kimia dan penghantar yang
listrik yang memberikan aliran elektron lewat rangkaian luar dari suatu zat
kimia yang teroksidasi ke zat kimia yang tereduksi (Keenan, 1980). Sel volta
seperti ini mengubah energi kimia menjadi energi listrik yang dapat digunakan
untuk melakukan kerja (Oxtoby, 1999).
Prinsip-prinsip sel gallvani / sel
volta:
a. Gerakan
elektron dalm sirkuit luar karena terjadiya reaksi redoks
b. Terjadi
perubahan energi kimia menjadi energi listrik
c. Pada
anoda, elektron ialah hasil dari reaksi oksdasi (anoda adalah kutub negatif)
d. Pada
katoda, elektron ialah hasil dari reaksi reduksi (katoda adalah kutub positif)
e. Arus
elektron mengalir dari anado ke katoda, sedangkan arus listris mengalir dari
katoda ke anoda
(dyahernawati)
Zn → Zn2+ +2e E0 = +0.76 volt
Cu2+ + 2e
Cu E0
= +0,34 volt
Zn + Cu2+
Zn + Cu Esel = +1,1 volt
Untuk
menetukan nilai E0sel dari sel gallvani atau sel volta in
dapat melihat dari tabel reaksi oksidasi-reduksi. Selain itu juga bisa
menggunakan deret volta. Urutan deret volta:
Li, K, Ba, Ca, Na, Bg, Al,
Mn, Zn, Fe, Ni, Sn, Pb, H, Cu, Hg, Ag, Pt, Au
Konsep dari deret volta ini
adalah semakin ke kanan semakin mengalami reduksi, sehingga akan sulit untuk
dioksidasi. Sedangkan semakin ke kiri akan semakin menglami oksidasi,sehingga akan
sulit untuk direduksi.
Nilai
E0sel atau potensial sel tergantung pada jens elektroda,
suhu, konsentrasi iom dalm larutan, dan jenis ion dalam larutan tersebut. Harga
potensial sel yang bertanda (+) akan mudah mengalami reduksi. Harga potensial
sel yang bernilai (-) akan mudah mengalami oksidasi.
Pada
sel gallvani atau sel volta juga dikenal istilah notasi sel. Notasi sel dapat
dgunakan untuk memisahkan penulsan anoda dan katoda. Seperti contoh berikut:
Zn/Zn2+//Cu2+/Cu
Dimana:
/ : potensial setengah sel
// : potensial sambungan sel
(jembatan garam)
Posisi kiri garis jembatan
garam merupan katoda, sedangkan posisi kanan garis jembatan garam adalah anoda.
2. Sel
Elektrolisis
Elektrolisis
merupakan peristiwa penguraian atas suatu larutan elektrolit yang telah dialiri
yang oleh arus listrik searah. Sedangkan sel dimana terjadinya reaksi tersebut
disebut sel elektrolisis. Sel elektrolisis terdiri dari larutan yang dapat
menghantarkan listrik yang dapat disebut sebagai larutan elektrolit, dan sepasang elektroda
yang dicelupkan dalam elektrolit (larutan atau leburan). Pada sel leketrolisis
ini, reaksi kimia akan terdai jika arus listrik dialirkan melalui larutan
elektrolit, yaitu energi listrik (arus listrik) yang diubah menjadi energi
kimia (relasi redoks). Reaksi yang terjadi pada sel elektrolisis bergantung
pada potensial elektroda, konsentrasi, dan energi potensial yang terdapat dalam
sel elektrolisis tersebut.
Hubungan
Antara Potensial Sel dengan Energi Gibbs
ΔG0 = -RT In K = -nFE0sel
Esel E0sel – (0.0257/n)
In Q
Jika persamaan di atas stulis dalam bentuk logaritma,
maka menjadi:
E sel = E0sel –
(0.0592/n) log10 Q
Dimana:
R = 8,314 J/mol K
T = suhu (kelvin)
n = mol dari jumlah elektron dalam reaksi redoks
F = 96485 C/mol
Jika:
E0sel >0, ΔG negatif dan Q<K
maka arah reaksi menuju ke produk dan reaksi spontan.
E0sel <0,ΔG positif dan Q>K,
maka reaksi menuju ke pembuatan reaktan dan reaksi tidak spontan
E0sel = 0,ΔG = 0 dan Q = K, maka tidak
ada reaksi yang terjadi.
No comments:
Post a Comment