Nama : Ahmad Mashobihus Surur
NIM : 15630024
NIM : 15630024
KESETIMBANGAN ASAM DAN BASA
Reaksi
kesetimbangan adalah suatu reaksi dimana zat-zat hasil reaksi (produk) dapat
bereaksi kembali membentuk zat-zat semula (reaktan). Sehingga reaksi ini
berlangsung dalam dua arah (reversible). Adapun ciri dalam suatu sistem
kesetimbangan adalah tidak berubahnya suatu nilai dengan terjadinya perubahan
waktu (tetapan kesetimbangan). Proses kesetimbangan itu sendiri dapat
dirumuskan untuk reaksi-reaksi yang lain, salah satu contoh terpenting adalah
kesetimbangan asam basa. Kesetimbangan asam basa adalah suatu kesetimbangan
yang prinsipnya terjadi pada senyawa asam dan basa. Adapun asam dan basa yang
umumnya mengalami reaksi kesetimbangan adalah asam dan basa lemah.
Menurut
penggolongan Bronsted-Lowry, Asam adalah senyawa yang dapat memberikan
ion H⁺ atau proton , dan disebut dengan donor proton. Sedangkan Basa
adalah senyawa yang dapat menerima ion H⁺ atau proton, dan disebut dengan akseptor
proton. Sebagai contohnya : HCl adalah asam, karena itu dapat mendonorkan
sebuah proton (yaitu sebuah ion H⁺ ) kepada molekul lain. NH3 adalah
basa, karena NH3 dapat menerima sebuah proton dari molekul lain dan
menjadi NH4⁺.
Dari persamaan diatas dapat
kita ketahui bahwa HA adalah sebuah asam, karena HA disini mendonorkan
protonnya (ion H⁺) kepada A⁻. Kemudian B disini adalah sebuah basa konjugasi,
karena B disini menerima sumbangan proton (ion H⁺) dari BH⁺. Adapun konstanta
kesetimbangan untuk persamaan diatas adalah K =
·
KESETIMBANGAN
ASAM-BASA DALAM AIR
Asam dan basa mengalami kesetimbangan apabila
berada dalam air. Contohnya kesetimbangan ionisasi asam adalah yang terjadi
saat HF berada dalam air :
HF(aq) + H2O (aq) D F⁻(aq) + H3O⁺(aq)
F⁻ merupakan akseptor proton yang tersisa setelah asam Bronsted
mendonorkan sebuah sebuah proton. Atau disebut basa konjugat dari asam
HF.
Sebuah contoh
kesetimbangan basa dalam air adalah NH3:
NH3(aq) + H2O(aq) D NH4⁺(aq) + OH⁻(aq)
Donor proton terjadi jika basa menerima sebuah proton dan menjadi NH4⁺
yang disebut asam konjugat dari
basa NH3
|
Dalam teori Bronsted-Lowry, dikatakan bahwa tidak ada perbedaan dasar
antara asam dan asam konjugat atau antara basa dan basa konjugat. karena asam
adalah asam dan basa adalah basa.
·
KONSTANTA
KEASAMAN DAN KEBASAAN
Kesetimbangan asam dan basa dalam air dapat
dinyatakan dalam konstanta kesetimbangan, yaitu konstanta keasaman Ka dan konstanta kebasaan Kb.
Contohnya, untuk asam :
CH3COOH(aq) + H2O(l) D CH3COO-
(aq)+ H3O+(aq)
Ka =
Adapun contoh untuk basa :
B(aq)
+ H2O(l) D BH+(aq) + OH-
(aq)
Kb =
·
OTOIONISASI
DAN pH
Air adalah amfiprotik, artinya air dapat berlaku
sebagai asam maupun basa. seperti pada contoh berikut ini : H2O
(l) + H2O (l) D H3O+ (aq) + OH-
(aq)
Dari persamaan tersebut dapat kita ketahui bahwa H2O dapat
bertindak sebagai asam dan basa. Karena satu H2O dapat bertindak
sebagai asam dengan mendonorkan sebuah proton pada molekul H2O
yang lain yang bertindak sebagai basa. Ini adalah contoh kesetimbangan
otoprotolisa, yaitu kesetimbangan transfer proton yang meliputi zat
tunggal.
Konstanta
otoprotolisa dari air disebut dengan Kw, pada suhu 25°C Kw =
1,008 x 10⁻14 (pKw =14,00). Keasaman suatu larutan dinyatakan
dengan pH, yakni nilai negative dari logaritma konsentrasi H⁺. Semakin besar
konsentrasi H⁺ maka semakin kuat sifat keaasamannya. Adapun rumus menghitung
nilai pH adalah :
pH = -log[H⁺]
Dengan cara yang hampir sama,
kebasaan suatu larutan juga dapat dinyatakan dengan nilai negative logaritmanya,
yaitu pOH. Adapun rumus menghitung nilai pOH
adalah :
pOH= -log [OH⁻]
·
ASAM BASA KUAT DAN LEMAH
Asam kuat adalah
asam yang akan terdisosiasi/terionkan secara sempurna apabila dilarutkan ke
dalam air. Asam kuat juga merupakan donor proton yang kuat, serta konstanta
keasamannya dalam air yang tidak terhingga. contohnya adalah HCl yang
dilarutkan dalam air :
HCl(aq) + H2O(l)
→ H3O⁺(aq) + Cl⁻(aq)
Asam
lemah adalah asam yang terdisosiasi/terionkan secara tidak sempurna apabila
dilarutkan di dalam air. contohnya adalah asam asetat dalam air :
CH3COOH(aq)
+ H2O(l) D CH3COO⁻(aq)
+ H3O⁺(aq)
Basa
kuat adalah basa dapat terprotonkan secara sempurna di dalam air. Basa kuat
juga merupakan akseptor proton yang yang kuat. contohnya adalah ion O2⁻
:
O2⁻(aq)
+ H2O(l) → 2OH⁻(aq)
Basa
lemah adalah basa yang tidak terprotonkan secara sempurna, serta merupakan
akseptor proton yang lemah. Contohnya adalah NH3 :
NH3(aq)
+ H2O(l) D NH4⁺(aq)
+ OH⁻(aq)
Sumber : Atkins,PW.1994.KIMIA FISIKA jilid 1 edisi
keempat.Jakarta:PENERBIT ERLANGGA.
*Keseluruhan materi diambil dari buku tersebut
No comments:
Post a Comment