Nama : Dewinta Yuka Siwi
NIM : 15630029
KESEIMBANGAN KIMIA
Kesetimbangan kimia merupakan keadaan reaksi bolak-balik yang laju
reaksi reaktan dan produk sama dan konsentrasi keduanya tetap. Kesetimbangan
kimia hanya terjadi pada reaksi bolak-balik dimana laju terbentuknya reaktan
sama dengan laju terbentuknya produk. Kesetimbangan kimia memiliki sifat dinamis sehingga juga sering disebut
kesetimbangan dinamis. Kesetimbangan dinamis merupakan suatu reaksi yang bolak-balik pada saat konsentrasi tetap dan
tetap terjadi reaksi (terus-menerus). Kesetimbangan dinamis tidak terjadi
secara makroskopis melainkan secara mikroskopis (partikel zat).
Ciri-ciri keadaan
suatu reaksi bolak-balik dikatakan setimbang sebagai berikut.
- Terjadi dalam wadah tertutup,
pada suhu dan tekanan tetap.
- Reaksinya berlangsung
terus-menerus (dinamis) dalam dua arah yang berlawanan.
- Laju reaksi ke reaktan sama
dengan laju reaksi ke produk.
- Konsentrasi produk dan reaktan
tetap.
- Terjadi secara mikroskopis pada
tingkat partikel zat
Pengaruh
Konsentrasi Zat terhadap kesetimbangan kimia
Jika konsentrasi salah satu zat ditambah, maka reaksi
kesetimbangan akan bergeser dari arah (menjauhi) zat yang ditambah
konsentrasinya. Dan jika konsentrasi salah satu zat dikurangi, maka reaksi
kesetimbangan akan bergeser ke arah zat dikurangi konsentrasinya.
Contoh : Pada persamaan reaksi berikut.
N2(g)+ 3H2(g)
<==> 2NH3(g) H = -92 kJ
Apabila konsentrasi N2 ditambah maka reaksi kesetimbangan akan
bergeser ke kanan, karena bila konsentrasi zat ditambah maka reaksi
kesetimbangan akan bergeser dari arah yang ditambah konsentrasinya.Dan apabila
konsentrasi N2 dikurangi maka reaksi kesetimbangan akan bergeser ke kiri,
karena bila konsentrasi zat dikurangi maka reaksi kesetimbangan akan bergeser
ke arah yang ditambah konsentrasinya.
Pengaruh
Temperatur terhadap kesetimbangan kimia
Apabila temperatur sistem dinaikkan maka reaksi kesetimbangan
bergeser ke arah reaksi yang membutuhkan kalor (endoterm).Dan apabila temperatur
sistem dikurangi maka reaksi kesetimbangan akan bergeser ke arah zat yang
melepaskan kalor (eksoterm).
Contoh : Pada persamaan reaksi
[A] + [B]
<==> [C] H = -X
[C] merupakan reaksi
eksoterm (melepaskan kalor) dan [A] + [B] merupakan reaksi endoterm
(membutuhkan kalor).
Apabila temperatur dinaikkan maka reaksi kesetimbangan akan bergeser ke kiri karena jika temperatur sistem dinaikkan maka reaksi kesetimbangan akan bergeser ke arah reaksi yang membutuhkan kalor (endoterm). Dan apabila temperatur diturunkan maka reaksi kesetimbangan akan bergeser ke kanan karena jika temperatur sistem dinaikkan maka reaksi kesetimbangan akan bergeser ke arah reaksi yang melepaskan kalor (eksoterm).
Kesetimbangan
Kimia Dalam Dunia Industri
Prinsip utama dalam industri adalah bagaimana caranya menghasilkan produk (hasil) seoptimal mungkin. Hal
tersebut dapat di
capai dengan memodifikasi reaksi kimia yang terjadi. Dalam
industry yang melibatan reaksi kesetimbangan kimia,
produk reaksi yang di hasilkan ketika campuran reaksi kesetimbangan mencapai
kesetimbangan tidak akan bertambah lagi. Akan tetapi, produk reaksi akan
kembali di hasilkan, jika di lakukan perubahan konsentrasi (produk reaksinya di
ambil atau pereaksi di tambah), perubahan suhu, atau perubahan tekanan dan
volume.
1. Tangki penyimpan hidrogen
cair
Hidrogen cair merupakan
bahan bakar alternatif yang kini mulai di gunakan.
Salah satu masalah dalam penyimpanan bahan bakar hydrogen untuk kendaraan
bermotor dapat di atasi dengan pembentukan hidrida.
Beberapa logam dapat menyimpan hydrogen cair 50% lebih banyak dari wadah yang
biasa di gunakan untuk menyimpan hydrogen cair. Dengan memberikan tekanan,
hydrogen membentuk hidrida dengan serbuk logam.
Ti (s) + nH2 (s) ↔ TiH2n (g)
Jika hydrogen di gunakan, tekanan akan berkurang sehingga reaksi
akan bergeser ke kiri (menghasilkan Hidrogen).
2. Kolam renang dan bak
penampungan air
Untuk mencegah
pertumbuhan alga dan bakteri dalam kolam renang atau bak penampungan
air, ke dalam kolam atau bak biasanya di tambahkan asam hipoklorit (HClO). Sinar
matahari dapat mempercepat penguraian HClO. Untuk memeperlambat penguraian
HClO, kedalam kolam renang di tambahkan asam sianura karena asam triklorosianurat tidak terurai oleh sinar
matahari.
H3C3N3O3 (aq) + 3HClO (aq) ↔ Cl3C3N3O3 (aq) + 3H2O (l)
Asam sianurat
Triklorosianurat
Jika asam hipoklorit terurai atau mengoksidasi
alga atau bakteri, reaksi akan bergeser kea rah kiri (pembentukan asam
hipoklorit). Sehingga, penggunaan asam
Hipoklorit dapat di hemat sekaligus mengurangi biaya produksi.
3. Industri ammonia
Nitrogen sangat di perlukan untuk kelangsungan hidup
makhluk hidup. Sebelum perang dunia 1, dunia kekurangan senyawa nitrogen.
Setelah itu, sumber nitrogen dapat di produksi secara besar-besaran
melalui sintesis amonia. Fritz haber
merupakan ilmuwan yang paling berjasa dalam industry ammonia tersebut. Dia
menerapkan azas Le Chatelier untuk
merancang Industri ammonia yang di kenal dengan proses Haber. Ammonia di buat
dengan cara mereaksikan nitrogen dan oksigen. Reaksi tersebut menerapkan
prinsip kesetimbangan.
Pada proses haber, bahan bakunya berasal dari gas alam, air,
dan udara. Gas hirogen di peroleh dari reaksi gas alam (mengandung metana) dengan uap air, sedangkan gas nitrogen di
peroleh dari udara.
CH4 + H2O ↔ CO + 3H2
Gas CO yang terbentuk di reaksikan lagi dengan uap air sehingga
menghasilkan gas H2 dan gas CO2.
CO + H2O ↔ CO2 + H2
Gas H2 di gunakan untuk membuat
ammonia, sedangkan gas Co2 yang di
hasilkan di gunakan untuk memproduksi urea CO(NH2)2. Reaksi nitrogen dan
hydrogen di lakukan pada suhu 450oC di bantu oleh katalis (besi oksida) dengan
reaksi kesetimbangan sebagai berikut.
N2 (g) + 3H2 (g) ↔ 2NH3 ΔH = -92 kJ
Agar hasil produksi optimal, reaksi harus bergeser ke kanan.
Oleh karena itu, tekanan yang di gunakan dalam proses tersebut sangat tinggi
sekitar 300-400 atm. Jika tekanan di perbesar, reaksi akan bergeser ke arah
jumlah mol yang lebih kecil (NH3 / amonia).
Selain itu, suhu reaksi di turunkan sehingga reaksi bergeser ke kanan. Cara
lainnya dengan mengambil produk yang terbentuk sehingga konsentrasi NH3 berkurang. Pengurangan konsentrasi NH3 akan menggeser kesetimbangan ke arah kanan.
Selin itu, untuk menghasilkan produk yang lebih optimal, pada proses pembuatan
ammonia di tambahkan katalis. Katalis tersebut berfungsi untuk mempercepat
terjadinya reaksi atau memepercepat laju reaksi. Katalis yang biasa di gunakan
adalah Fe dengan campuran Al2O3 dan KOH.
Di dunia, 50% ammonia yang di produksi di gunakan untuk pupuk.
Sisanya di gunakan untuk meperoduksi granul garam NH4NO3, (NH4)2SO4, dan (NH4)3PO4, asam nitrit, dan senyawa nitrogen lainnya.
4. Industri asam sulfat
Asam sulfat merupakan
bahan kimia yang banyak di gunakan baik di labolatorium maupun
Industri. Penggunaan utama asam sulfat di industry adalah sebagai bahan baku
pembuatan pupuk, di antaranya pupuk superfosfat dan ammonium sulfat. Asam sulfat juga di gunakan sebagai
bahan baku dalam pembuatan asam klorida, asam nitrat, garam sulfat, detergen, zat pewarna, bom, dan obat-obatan.
Bahan baku utama
pembuatan asam sulfat adalah belarang trioksida (SO3). SO3 di
hasilkan dari reaksi antara belerang dioksida dan oksigen. Metode pembuatan asam sulfat dengan cara ini
di namakan proses kontak yang terdiri
atas 3 tahap, yaitu pembuatan SO2, pembuatan SO3, dan pembuatan H2SO4 (asam sulfat). Untuk mempercepat reaksi, di
gunakan katalisator vanadium pentaoksida (V2O5).
Tahap 1 : Oksidasi S
S (s) + O2 (g) ↔ SO2 (g) ΔH = -297 kJ
Tahap
2 : oksidasi SO2
2SO2 (g) + O2 (g) ↔ 2SO3 (g) ΔH = -190 kJ
Untuk memperoleh
keuntungan optimal, SO3 yang di
hasilkan harus optimal juga sehingga perlu di cari kondisi yang optimum agar
reaksi berlangsung ke kanan. Bagaimana caranya ? setelah mencapai
kesetimbangan, tekanan di perbesar dan suhu reaksi di turunkan.
Tahap
3 : pembentukan H2SO4
Pada tahap terakhir
ini, belerang trioksida di reaksikan dengan asam sulfat pekat
menghasilkan asam pirosulfat.
SO3 (g) + H2SO4 (aq) ↔ H2S2O7 (l)
Asam sulfat di peroleh kembali dengan cara
mereaksikan asam pirosulfat dengan air. Kadar asam sulfat yang di hasilkan
sekitar 98%.
H2S2O7 (l) + H2O (l) ↔ 2H2SO4 (aq)
5. Industry asam nitrat
Asam nitrat di gunakan
dalam pembuatan pupuk amonium nitrat, bahan peledak seperti nitrogliserin dan trinitrotoluene (TNT), Industri zat warna,
dan metalurgi. Asam Nitrat dapat di buat dengan cara
mereaksikan NO2 dan air. Metode yang biasa
di gunakan adalah proses Ostwald yang terdiri
atas tiga tahap reaksi. Tahap-tahap reaksi ersebut merupakan reaksi
kesetimbangan.
Tahap
1: oksidasi ammonia
Biasanya, proses
pembuatan asam nitrat satu paket dengan pembuatan ammonia karena sebagian
ammonia yang di hasilkan di oksidasi untuk menghasilkan gas nitrogen monoksida. Pada reaksi ini, suhu reaksi
sekitar 900oC dan di gunakan katalis platina dan rhenium.
4NH3 (g) + 5O2 (g) ↔ 4NO (g) + 6H2O (l) ΔH = -907 kJ
Untuk menghasilkan
hasil optimum, suhu reaksi di turunkan dan tekanan di perbesar.
Tahap 2: Oksidasi gas NO
Gas NO yang terbentuk selanjutnya di campukan dengan udara agar
dapat bereaksi dengan oksigen.
2NO (g) + O2 (g) ↔ 2NO2 (g) ΔH = -114 kJ
Untuk menghasilkan gas
NO optimum, duhu reaksi di tutunkan dan tekanan di perbesar.
Tahap 3: Pembentukan HNO3
Pada tahap akhir ini, gas NO2 di
reaksikan dengan air menghasilkan asam nitrat dan gas NO.
3NO2 (g) + H2O (l) ↔ 2HNO3 (aq) + NO (g)
Reaksi Kesetimbangan dalam Dunia Industri
Reaksi kesetimbangan banyak diterapkan dalam proses industri kimia.
Tujuannya untuk memperoleh hasil produksi yang berkualitas tinggi dalam waktu
yang relatif singkat. Oleh karena itu, para ahli kimia industri berusaha
mencari metode yang tepat agar dapat memperoleh hasil produksi maksimal. Metode
yang ditempuh yaitu membuat kesetimbangan bergeser ke arah produk dan menjaga
agar produk tidak kembali menjadi zat awal. Selain itu, menggunakan bahan baku
sehemat mungkin dan waktu yang singkat. Kondisi ini dinamakan kondisi
’’optimum”. Di antara industri kimia yang menerapkan kesetimbangan yaitu
industri pembuatan amonia dan asam sulfat.
Pembuatan Amonia
(NH3)
Amonia merupakan gas tidak berwarna, mudah larut dalam air,
berbau khas, dan merupakan senyawa nitrogen yang sangat penting. Amonia banyak
digunakan sebagai pelarut, bahan peledak, obat-obatan, dan bahan dasar pupuk.
Amonia dibuat dengan cara mereaksikan gas nitrogen dengan gas hidrogen. Proses
pembuatan amonia pertama kali dilakukan oleh Fritz Haber dan Karl Bosch. Oleh
karena itu, proses pembuatan amonia dikenal dengan proses Haber-Bosch, dengan
persamaan reaksi sebagai berikut.
N2(g) + 3H2(g) ↔ 2NH3(g)
∆H = -92 kJ
Pembuatan Asam Sulfat (H2S04)
Pembuatan asam sulfat dilakukan melalui proses kontak. Caranya
dengan membakar belerang murni di udara agar terbentuk gas SO2.
Reaksinya:
S (s) + O2(g) → SO2(g)
Beberapa kegunaan asam sulfat sebagai berikut.
1.
Sebagai bahan dasar
pada industri cat, plastik, aki, tekstil, dan bahan peledak.
2.
Digunakan pada proses
pemurnian minyak tanah.
3.
Sebagai bahan
dasar pupuk amonium sulfat (ZA) dan asam fosfat (H3P04).
4.
Untuk menghilangkan
karat besi pada baja sebelum dilapisi seng atau timah.
5.
Untuk membuat zat
warna.
Pembuatan
Gas Klor (Cl2)
Pembuatan gas klor
dilakukan dengan proses Deacon. Caranya dengan mengoksidasi gas asam klorida
dengan oksigen di udara. Reaksinya berlangsung dengan persamaan sebagai
berikut.
2HCI(g) + ⅟2O2(g) ↔ H2O(g)
+ Cl2(g) ∆H = -x Kj
Reaksi tersebut dapat
dipercepat dengan katalis CuCI2. Selain dengan katalis, reaksi dapat dipercepat
dengan mengatur suhu optimal reaksi, yaitu sekitar 430°C dan tekanan 200 atm.
Hal ini karena reaksi kesetimbangan tersebut berlangsung secara eksoterm
Sumber
:
Smansa Edu. “Pembahasan
Kesetimbangan Kimia Lengkap”. Diakses pada Rabu,
14 Juni 2017. http://www.smansax1-edu.com/2014/12/pembahasan-kesetimbangan-kimia-lengkap.html
Kesetimbangan Kimia. Diakses pada Rabu, 14 Juni 2017 http://arsip-kimia.blogspot.co.id/2015/10/kesetimbangan-kimia-equilibrium.html.
Syakir Rahman. Kesetimbangan Kimia Dalam Dunia Industri.
Diakses pada Rabu, 14 Juni 2017.http://syakir-berbagiilmu.blogspot.co.id/2012/03/kesetimbangan-kimia-dalam-dunia.html.
No comments:
Post a Comment